Berita Terkini Nasional Dan Internasional 2024
Home Skor bola Zodiakmu Hari Ini dairi G News  

HEADLINE: Waspada Kasus DBD di Indonesia Meningkat Drastis, Jurus Menghindarinya? Berita Viral Hari Ini Jumat 17 Mei 2024

Gejala Tak Biasa

Terkait tingginya kasus DBD di Jawa Barat, ada gejala yang tak biasa mengenai penyakit tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Anhar Hadian menyebut, mayoritas kasus DBD di Kota Bandung muncul dengan gejala yang tidak seperti biasanya dikenali.

Seperti diketahui, gejala-gejala demam berdarah yang umum dan harus diwaspadai yaitu demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan muntah, manifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah, kulit ruam kemerahan, dan nyeri otot, tulang, dan sendi. Selain itu, munculnya bintik kemerahan di kulit penderitanya.

"Gejalanya itu demam tidak kunjung sembuh. Dan tidak ada gejala bintik merah. Ini yang perlu diwaspadai," kata Anhar lewat keterangannya, Selasa 26 Maret 2024.

Ia khawatir, gejala DBD 'baru' ini menyerupai gejala flu biasa. Sehingga masyarakat akan menganggap gejala yang dialami tersebut merupakan penyakit flu biasa.

Meski begitu, Anhar menjelaskan ada perbedaan mendasar antara gejala flu biasa dan gejala DBD yang belakangan muncul.

"Jadi gejalanya demam. Dua-tiga hari naik, turun sedikit, naik lagi. Perbedaannya dengan flu, jika flu, itu saat diberi paracetamol, istirahat yang cukup dan makan yang banyak, itu akan kembali pulih. Nah, kalau DBD ini setelah dua-tiga hari, dia tidak membaik," bebernya.

Oleh karena itu, Anhar mengingatkan kepada masyarakat yang mengalami gejala demam tak kunjung sembuh selama lebih dari dua hari untuk segera mengakses layanan kesehatan.

"Kalau sudah 2 hari seperti itu (menunjukkan gejala demam dengan suhu naik-turun-naik) waspada. Langsung dibawa ke Puskesmas saja. Jangan menunggu semakin parah," pesannya.

5 dari 7 halaman

Dengue virus serotype 2

Sebelumnya, epidemiolog Dicky Budiman memperkirakan bahwa kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD) di 2024 dapat didominasi oleh dengue virus serotype 2.

“Satu hal yang saya khawatirkan dan salah satu hipotesa saya bahwa di tahun ini kemungkinan dengue yang terdeteksi didominasi oleh serotype 2,” kata Dicky pada 1 Maret 2024. 

Dugaan ini merujuk pada kondisi di ASEAN, salah satunya data di Singapura menunjukkan bahwa serotype dari dengue yang terdeteksi didominasi oleh serotype 2. Dengue virus 2 secara riset telah terbukti menimbulkan gejala yang lebih berat.

“Nah ini tampaknya juga bisa terjadi di Indonesia dan kalau itu betul terjadi, artinya keparahannya bisa cenderung lebih besar di tahun ini, walaupun dengue serotype lainnya tetap ada dengan jumlah jauh lebih kecil,” tambahnya.

Mengingat potensi tersebut, Dicky menyarankan pemerintah Indonesia untuk melakukan deteksi menyeluruh seperti yang dilakukan di negara-negara maju.

Deteksi dan pemantauan dilakukan hingga pencarian serotype dari virus yang menginfeksi.

“Umumnya negara-negara maju sampai mencari serotype penyebab infeksi (DBD) dan itu sangat penting secara epidemiologi. Dan saya menyarankan kita juga melakukan itu sehingga kita punya pemetaannya.”

 

 

6 dari 7 halaman

Pencegahan dan Penanggulangan DBD

Guna mengatasi demam berdarah dengue (DBD) diperlukan upaya menyeluruh yang melibatkan pemerintah serta masyarakat. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan membuat program untuk menghadapi DBD diantaranya implementasi nyamuk Wolbachia di sejumlah kota, bekerja sama dengan sektor swasta terkait vaksin DBD, serta mengedukasi masyarakat mengenai 3M.

Imran Pambudi menjelaskan, melalui program nyamuk Wolbachia, implementasinya tengah berlangsung di enam kota yaitu Denpasar, Semarang, Bandung, Jakarta Barat, Bontang, dan Kupang.

Dijelaskannya bahwa Wolbachia adalah bakteri alami pada nyamuk Aedes aegypti yang dapat menurunkan replikasi virus dengue dan mengurangi kemampuan nyamuk tersebut dalam menularkan demam berdarah. Imran menyatakan bahwa penggunaan bakteri Wolbachia aman berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh berbagai negara dan ahli.

Selain itu, Imran menyoroti pentingnya inovasi lain dalam menanggulangi demam berdarah dengue, seperti pengembangan vaksin DBD. Saat ini terdapat dua vaksin yang tersedia, yaitu Dengvaxia yang diberikan pada anak umur 9 hingga 16 tahun dengan skrining awal status serologi, dan vaksin Qdenga yang dapat diberikan pada populasi umur hingga 45 tahun tanpa skrining awal dan dosis dua kali.

Imran juga menyebutkan bahwa vaksin DBD telah dimasukkan dalam program daerah, seperti di Kalimantan Timur pada 2023. Dia juga menekankan bahwa DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius dan sering menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) serta kematian, baik di Indonesia maupun di dunia.

Tjandra mengutip WHO mengatakan, pencegahan dan pengendalian dengue utamanya bergantung pada pengendalian vektor sebagai kunci pencegahan penularan.

"Kalau sudah jatuh sakit maka tidak ada obat yang spesifik untuk membunuh virus dengue (DENV). Deteksi awal dan akses pada pelayanan kesehatan yang baik merupakan kunci utama untuk menurunkan angka kematian, apalagi kalau diberitakan bahwa Indonesia target bersama mencapai nol kematian akibat dengue di tahun 2030. Jadi, pengendalian dengue memang harus bersifat menyeluruh," tutur Tjandra.

Rekomendasi WHO pada Desember 2023 menyebutkan beberapa yang perlu dilakukan:

    Penanganan vektor kontrol yang efektif- Surveilan entomologi Jaminan ketersediaan laboratorium Penanganan kasus Meningkatkan surveilan kasus Komunikasi risiko dan melibatkan aktif masyarakat 

 

7 dari 7 halaman

5 Cara Pencegahan DBD

Adapun guna mencegah terkena DBD, praktisi kesehatan masyarakat Ngabila Salama mengingatkan lima hal berikut:

1. Perilaku hidup bersih dan sehat

Diantaranya dengan menjaga rumah rapi serta jangan ada baju-baju menggantung karena bisa menjadi sarang nyamuk.

2. Lakukan PSN 3M Plus

PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) 3M Plus adalah menutup, menguras, mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi genangan air. Plus artinya memelihara tanaman pengusir nyamuk seperti sereh, lavender, rosemary, dan ikan pemakan jentik seperti cupang.

3. Lakukan 1 Rumah 1 Kader Jumantik

Pastikan di setiap rumah sudah menunjuk kader juru pemantau jentik (jumantik) lewat program 1 rumah 1 kader jumantik. "Kader jumantik bertugas memberantas jentik nyamuk di sekitar rumah setiap Jumat pagi. Yakni pada jam 10.00 WIB selama 10 menit dan minimal 10 minggu," kata Ngabila dalam pesan teks yang diterima Liputan6.com.

3. Semprot Nyamuk atau Pakai Losion Nyamuk

Nyamuk DBD yakni Aedes aegypti aktif pada jam 8-10 pagi dan 16-18 malam. Ngabila menyarankan untuk melakukan penyemprotan nyamuk atau menggunakan losion antinyamuk secara mandiri.

4. Aktifkan PSN di 9 Tatanan

Pemberantasan sarang nyamuk perlu dilakukan di sembilan tatanan yakni tatanan kehidupan masyarakat sehat mandiri, tatanan permukiman dan fasilitas umum, tatanan satuan pendidikan, tatanan satuan pasar, tatanan pariwisata, tatanan transportasi dan tertib lalu lintas jalan, tatanan perkantoran dan perindustrian, tatanan perlindungan sosial, serta tatanan pencegahan dan penanggulangan bencana.

5. Vaksinasi DBD

Seseorang yang sudah terkena DBD, masih bisa terkena sampai empat kali. Hal lantaran DBD punya 4 varian saat ini DEN 1,2,3,4.

Maka dari itu, Ngabila menyarankan untuk melakukan vaksinasi DBD untuk mengurangi keparahan bila terkena penyakit tersebut.

"Jika sudah sembuh DBD juga dapat langsung dilakukan vaksinasi dengue tanpa menunggu. Untuk usia 6-45 tahun, diberikan 2 kali selang pemberian 3 bulan," tutur Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari Jakarta ini. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kredit
  • Aditya Eka Prawira
    Author
    Aditya Eka Prawira
  • Dyah Puspita Wisnuwardani
    Author
    Dyah Puspita Wisnuwardani
  • Benedikta Desideria
    Author
    Benedikta Desideria
  • Ade Nasihudin Al Ansori
    Author
    Ade Nasihudin Al Ansori
  • Sigit Tri Santoso
    Editor
    Sigit Tri Santoso

Berita Terkini

Lihat Semua