Medan, MPOL - Kejaksaan Negeri (Kejari) Deli Serdang mengembalikan berkas perkara 5 tersangka
perusakan dan
penganiayaan terhadap 2 sopir dump truk PT Key Key. Berkas itu dikembalikan karena setelah diteliti jaksa masih belum lengkap.
Baca Juga:
Kasi Intelijen Kejari Deli Serdang, Boy Amali menyebut berkas perkara ke lima tersangka sudah diserahkan kembali ke penyidik Satreskrim Polrestabes Medan.
"Belum P21, berkas sudah dikembalikan ke penyidik untuk melengkapi kekurangan berkas," kata Boy Amali saat dikonfirmasi Medan Pos, Kamis (2/5/2024).
Saat disinggung kapan berkas tersebut dikembalikan ke penyidik, Boy mengaku akan mengeceknya lagi.
"Mesti dicek lagi," sebutnya.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Jama Kita Purba ketika dikonfirmasi mengaku bahwa berkas kasus para tersangka sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Deli Serdang.
"Berkas sudah di jaksa," kata Jama, Senin (29/42024).
Diketahui, kasus penembakan, pelemparan dan
penganiayaan terhadap sopir dump truk PT Key Key mulai memasuki babak baru. Dari kasus ini, sebanyak 5 pelakunya sudah ditangkap dan ditahan di sel Polrestabes Medan. Polisi menyebut berkas kasus yang menimpa ke lima tersangka pun sudah dikirim ke Kejaksaan Negeri Deliserdang.
Ke lima pelaku yakni, Ketua PAC IPK Pancurbatu, DS (49), Sekjen IPK Pancurbatu, ASG (27), EG (25), BST (24) dan MS alias C (39).
Sebelumnya, dari hasil interogasi polisi mengatakan para pelaku mengaku melakukan penyerangan dump truk PT Key Key dilatarbelakangi sakit hati. Peristiwa itu terjadi di Dusun V, Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancurbatu, Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat(1/2/24) dini hari.
"Awal mulanya dari pertikaian antara kelompok Ikatan Pemuda Karya (IPK) dan Pemuda Karya Nasional (PKN). Jadi, latar belakang kasus ini karena ketersinggungan. Anak ketua PAC (IPK) ini lewat di Jalan jamin Ginting, melewati gereja ada kelompok Ormas PKN," kata Kapolrestabes Medan, KBP Teddy Marbun, Selasa (5/3/2024).
"Ada bahasa seolah-olah mengolok-olok ketua (IPK), anaknya ketua ini turun mendatangi kelompok lalu dilerai, bermula dari situ," tambahnya.
Namun, Teddy mengaku belum mengetahui hubungan antara truk PT Key Key dengan pertikaian antara kedua OKP di wilayah tersebut. Kuat dugaan truk tersebut milik salah satu anggota kelompok kedua OKP yang bertikai itu.
Diketahui, sebanyak dua sopir 'mandi darah' setelah dihajar dan dihujani batu serta kepala korban ditembak oleh pelaku.
Menurut informasi, peristiwa itu terjadi pada, Jumat (1/3/2024) dini hari. Sejumlah pria melakukan penghadangan terhadap truk-truk pengangkut tanah timbun yang melintas di Jalan Jamin Ginting, Desa Durin Simbelang. Tiba-tiba saja sopirnya ditarik turun lalu dihajar hingga 'mandi darah'.
Selain itu, bagian kaca depan truk tronton juga dilempar batu hingga pecah. Bahkan, salah seorang pelaku tega menembak kepala sang sopir diduga menggunakan senjata laras panjang.
Menurut Ivan Sanzes dan Simon Tarigan, keduanya sopir yang menjadi korban kebrutalan para preman menjelaskan pagi itu mereka sedang mengemudikan truk dari lokasi galian C di kawasan Desa Sugau menuju Kota Medan. Lalu, saat memasuki kawasan Desa Durin Simbelang, sejumlah preman tiba-tiba saja menghadang truk yang mereka kemudikan.
"Awalnya, preman itu bertanya apakah truk tersebut milik BJ, lalu kami jawab bukan. Kemudian, kami pun melanjutkan perjalanan, namun tiba-tiba kaca depan truk pecah terkena lemparan batu," ucap Ivan Sanzes.
Bahkan, ungkapnya, salah seorang pelaku melepaskan tembakan yang mengenai kepalanya.
"Takut kali aku saat itu, apa lagi aku sendirian, tidak bawa kernet. Aku gak tahu siapa mereka, lagi pula masih subuh, padahal aku tidak punya musuh,," ungkap Ivan saat ditemui di klinik.
Sementara itu, Simon Tarigan mengaku sempat melarikan diri dengan kondisi 'mandi darah' karena dilempari batu oleh sekelompok preman tersebut.
"Sempat kudengar mereka teriak, ini baru mobil Key Key. Detik berikutnya truk yang saya bawa dihujani pakai batu. Kaca depan truk pecah, kepalaku pun bocor kena batu. Takut mati konyol, aku pun melarikan diri. Kepalaku mendapat lima jahitan," terang Simon. *
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Kata Kunci: